Tuesday, July 17, 2012

PROGRAM IHYA' RAMADHAN 2012M / 1433H : SEHARI SATU HADIS SAW



HADIS 1
Sabda Rasulullah saw. :
"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, katanya : Bahawa sesungguhnya Rasulullah saw. berkhutbah kepada manusia pada waktu haji Wada' . Maka beliau bersabda : Sesungguhnya Syaitan telah berputus asa ( dalam berusaha ) agar ia disembah di bumimu ini. Tetapi ia redha apabila ( bisikannya) ditaati dalam hal selain itu; yakni suatu amalan yang kamu anggap remeh dari amalan-amalan kamu, Berhati-hatilah kamu sekalian. Sesungguhnya aku telah meninggalkan untukmu , yang jika kamu berpegang kepadanya nescaya kalian tidak akan sesat selama-lamanya. iaitu: Kitab Allah dan sunnah NabiNya. " ( HR. Hakim ).
Dengan demikian dapat difahami bagaimana Rasulullah saw. mengingatkan kita agar selalu waspada terhadap provokasi syaitan untuk beramal dengan menyalahi tuntutan Nabi sekalipun hal itu nampak remeh. 

HADIS 2:
" Telah bersabda Rasulullah saw. : Islam didirikan di atas lima perkara: Bersaksi bahawa tidak ada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad itu adalah utusan Allah. Mendirikan Solat Mengeluarkan Zakat, puasa di bulan Ramadhan Menunaikan haji di Baitullah. ( HR.Bukhari Muslim ).
"Diriwayatkan dari Thalhah bin ' Ubaidillah ra. : bahawa sesungguhnya ada seorang bertanya kepada Nabi saw. : ia berkata : Wahai Rasulullah beritakan kepadaku puasa yang diwajibkan oleh Allah atas diriku. Beliau bersabda : puasa Ramadhan. Lalu orang itu bertanya lagi : Adakah puasa lain yang diwajibkan atas diriku ?. Beliau bersabda : tidak ada, kecuali bila engkau puasa Sunnah. ".
 KESIMPULAN : Dari hadis diatas, kita dapat mengambil pengajaran bahawa :
 1. puasa Ramadhan hukumnya Fardu ‘Ain
2. puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan untuk menyempurnakan ketaqwaan

HADIS 3:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra: Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda : Ketika datang bulan Ramadhan: Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas mu untuk puasa, dalam bulan ini pintu Jannah dibuka, pintu Neraka ditutup, Syaitan- Syaitan dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilainya sama dengan seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya ( tidak beramal baik didalamnya), sesungguhnya telah diharamkan mendapat kebaikan di bulan lain seperti di bulan ini). ( HR. Ahmad, Nasai dan Baihaqy. Hadits Shahih Ligwahairihi).
 KESIMPULAN : Hadis di atas memberi pengajaran kepada kita, tentang keutamaan bulan Ramadhan dan keutamaan beramal didalamnya, diantaranya :
Bulan Ramadhan adalah:
  • Bulan yang penuh Barakah.
  • Pada bulan ini pintu Jannah dibuka dan pintu neraka ditutup.
  • Pada bulan ini Syaitan-syaitan dibelenggu.
  • Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal didalamnya lebih baik daripada beramal seribu bulan di bulan lain, yakni malam LAILATUL QADR.
  • Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasihati siapa yang berbuat baik agar bergembira dan yang berbuat maksiat agar menahan diri
HADIS 4:
Rasulullah saw. bersabda : Barangsiapa puasa Ramadhan karena beriman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu dan yang sekarang ( HR.Bukhary Muslim).
KESIMPULANNYA: Keutamaan beramal di bulan Ramadhan antara lain :
  • Amal itu dapat menutup dosa-dosa kecil antara  Ramadhan yang lalu sehinggalah Ramadhan yang berikutnya.
HADIS 5
"Diriwayatkan dari Sa'id Al-Khudry ra. ia berkata : Pada suatu hari kami pergi berperang beserta Rasulullah saw. di bulan Ramadhan. Diantara kami ada yang puasa dan diantara kami ada yang berbuka . Yang puasa tidak mencela yang berbuka ,dan yang berbuka tidak mencela yang puasa. Mereka berpendapat bahwa siapa yang mendapati dirinya ada kekuatan lalu puasa, hal itu adalah baik dan barangsiapa yang mendapati dirinya lemah lalu berbuka,maka hal ini juga baik" (HR. Ahmad dan Muslim)
KESIMPULAN: Pengajaran yang dapat diambil dari hadis di atas adalah : Orang Mukmin yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa  Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu ialah :
  1. Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.
  2. Orang yang bepergian ( Musafir ). Musafir yang merasa kuat boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa.
Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin). Mereka adalah orang yang tidak  lagi mampu mengerjakan puasa karena:
  1. Umurnya sangat tua dan lemah.
  2. Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.
  3. Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan dirinya.
  4. Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.
  5. Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang ringan
HADIS 6
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan amalan kebohongan, maka Allah tidak menerima  dalam hal ia meninggalkan makan dan minumnya(puasa). ( H.R: Jama'ah Kecuali Muslim )
Maksudnya Allah tidak merasa perlu memberi pahala puasanya.
KESIMPULANNYA: Semasa berpuasa kita hendaklah Menjauhi perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran.
HADIS 7
Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Saya berkata kepada Rasulullah saw. Ya Rasulullah, bagaimana pendapat tuan bila saya mengetahui lailatul qadar,apa yang saya harus baca pada malam itu ? Beliau bersabda : Bacalah ( artinya ) Ya Allah sesungguhnya Engkau maha pemberi ampun, Engkau suka kepada keampunan maka ampunilah daku. (H.R : At-Tirmidzi dan Ahmad )
KESIMPULANNYA: Berusahalah mendapati lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan menepati lailatul qadar hendaklah lebih giat beribadah dan membaca : Ya Allah Engkaulah pengampun, suka kepada keampunan maka ampunilah aku
HADIS 8
Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yang memberi ifthor (makanan untuk berbuka) kepada orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut “ (HR. Turmudzi dan an Nasa’i).
KESIMPLANNYA;
Memberi makan dan sedekah selama bulan Ramadhan ini bukan hanya untuk keperluan ifthor melainkan juga untuk segala kebajikan. Rasulullah yang dikenal dermawan dan penuh peduli terhadap nasib umat, pada bulan Ramadhan kedermawanan dan keperduliannya tampil lebih menonjol.

HADIS 9
Aisyah meriwayatkan bahawa Nabi SAW tidak sentiasa melakukan ibadat pada 10 yang terakhir Ramadan dengan cara yang tidak pernah dilakukan pada waktu selainnya. (Riwayat Muslim)
Antara amalan Nabi SAW apabila mendekati 10 malam terakhir Ramadan adalah  
·       Melakukan qiamullail;
·       Menggerakkan keluarga untuk solat malam pada malam itu;
·       Tidak mendatangi isteri (daripada melakukan jimak);
·       Mandi antara Maghrib dan Isyak  
·       Iktikaf dalam masjid.

HADIS 10:

Ibn Abi Dunya daripada Abu Jakfar Muhammad Ali meriwayatkan Nabi SAW bersabda: “Sesiapa yang datang kepadanya Ramadan, lalu dia berpuasa siangnya, solat Tarawih pada malamnya, menahan matanya daripada melihat perkara haram, menjaga kemaluannya, lidah dan tangannya dan sentiasa berusaha untuk solat berjemaah dan Jumaat, maka dia sudah memperoleh lailatulqadar dan pahala Allah SWT yang tidak ternilai harganya.”

KESIMPULANNYA:
Sekurang-kurang usaha membangunkan malam ataupun qiamullail untuk mendapat kelebihan lailatulqadar ialah melakukan solat Isyak dan subuh berjemaah bagi lelaki. Bagi wanita khasnya yang uzur kerana haid dan nifas, masih mampu memperoleh lailatulqadar dengan melakukan ketaatan seperti beristighfar, berzikir, berselawat, mempertingkatkan sedekah dan mengamalkan doa yang dianjurkan Nabi kepada Aisyah iaitu: “Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Tuhan yang maha pengampun, Engkau gemar memberikan keampunan, maka ampunkan aku.”

No comments:

Post a Comment